Senin, 11 Februari 2013

It’s Not My Fault!!!

Oke, ini cerpen terbaruku setelah sekian lama cuma nulis cerbung :). Kali ini aku coba nulis dengan format yang ga biasa. Langsung aja di baca ya?

-----------


Aku cuma bisa terduduk memeluk kakiku di kamar mandi sekolah. Sekujur tubuhku basah dan bau setelah segerombolan cewek dengan wajah kesal tiba-tiba melempariku dengan plastik berisi air yang entah dicampur apa, membuatku terpaksa membolos pelajaran hari ini dengan berdiam diri di kamar mandi. Pelan-pelan air mataku menetes, dan isakan-isakan kecil keluar dari mulutku.

*Beberapa hari yang lalu*

“Mi, mau ga jadi pacarku?”. Sebuah kata yang membuatku shock sekaligus bahagia. Ditembak seorang cowok yang merupakan idola di sekolah? Ga pernah kebayang di pikiranku sebelumnya! Sambil tersipu aku mengangguk perlahan mengiyakan.

Keesokan harinya semua murid sering memperhatikanku, terlebih para siswi. Mereka selalu berbisik-bisik setiap aku lewat. Kalau dugaanku benar, gosip tentang aku ditembak cowok idola sudah menyebar. Tidak sedikit dari mereka yang menatapku sinis dan membuang muka. Kecuali sahabat-sahabatku yang ikut bahagia denganku.

Aku pikir seharusnya hari-hariku selanjutnya akan lebih menyenangkan, tapi sepertinya tidak. Saat aku mau mengumpulkan tugas ke guru, aku melihat coretan-coretan tepat di atas tugasku. Tentu saja aku tidak mungkin mengumpulkannya, sehingga membuat hari itu aku satu-satunya yang kena marah karena tidak mengumpulkan tugas. Sahabatku berusaha menghiburku yang menangis tersedu-sedu sepulang sekolah. “Mungkin cuma orang iseng” Kata mereka. Aku berdoa semoga itu benar hanya kerjaan iseng.

Keesokan harinya teman-teman cewek mulai menjauh setiap kali aku datang. Mereka seperti menganggap aku membawa penyakit menular yang berbahaya untuk di dekati. Hingga jam istirahat makan siang, aku diajak pacarku ke kantin. Sepanjang perjalanan aku bisa melihat murid-murid cewek lain melihat kami, atau mungkin lebih tepatnya aku, dari jauh dengan tatapan penuh benci. Aku diam saja, tidak mengatakan apa-apa kepada pacarku.

Hari berikutnya, aku dicegat segerombolan cewek dalam perjalanan ke kelasku. Mereka membawaku ke kamar mandi sekolah dan mulai memaki-makiku. Mereka menuduhku sudah menggoda-goda pacarku, dan menyuruhku untuk mutusin dia. Tentu saja aku tidak mau. Dia sendiri yang datang dan memintaku yang menjadi pacarnya. Aku bahkan ga pernah kepikiran untuk memilikinya. Tapi semua yang kukatakan kepada mereka tidak mereka dengar. Hingga salah satu dari mereka berkata “Saatnya jalanin rencana B”. Semuanya kemudian mengeluarkan kantong plastik berisi air berwarna keruh dan melempariku. Kantong-kantong itu pecah dan membasahiku dengan air berbau tidak sedap. Aku tidak bisa melakukan apa-apa karena kalah jumlah, sehingga aku menerimanya saja sambil menutup wajahku.

Aku langsung mengirim sms ke sahabatku. Mereka segera datang 5 menit kemudian dan langsung terkejut melihatku yang basah, bau, dan sedang menangis. Salah satu langsung pergi untuk mencari baju ganti untukku. Mereka rela ikut bolos untuk membantuku. Kami masuk kelas saat bel istirahat berbunyi, setelah aku selesai membersihkan diri. Untunglah tasku hanya sedikit basah karena bahannya terluarnya memang cukup kedap air, sehingga buku-buku pelajaranku selamat. Teman-teman kelasku tentu heran melihat kamu yang bolos hingga jam istirahat, namun mereka tidak berkata apa-apa.

Semakin lama, kelakuan mereka semakin berbahaya. Mereka menyeretku ke sebuah gang kosong sepulang sekolah dan menamparku karena aku terus mempertahankan hubunganku dengan pacarku, sehingga aku tiba di rumah dengan cukup banyak luka cakaran, dan lebam di wajah. Ibuku tentu saja kaget melihatku seperti itu, tapi aku berdalih kalau aku terjatuh saat pulang. Walaupun aku yakin ibuku tau aku berbohong, sepertinya beliau mengerti kalau aku tidak ingin membicarakannya.

Bekas luka dan lebam itu masih tetap ada keesokan harinya. Tentu saja, butuh keajaiban untuk menyembuhkan luka-luka dengan cepat. Sahabat-sahabatku shock melihatku babak belur begitu, tapi aku terus berusaha memberikan senyum terbaikku pada mereka. Mereka memaksaku melaporkan guru BP, tapi aku rasa tidak bisa, karena ini terjadi di luar jam sekolah. Aku pun tidak ingin memberitahukan pacarku. Aku tidak ingin dia merasa bersalah kalau aku menceritakan alasan aku menjadi seperti ini.

Aku menggunakan alasan yang sama yang kuberikan kepada ibuku saat ditanya pacarku. Setelah itu, dia hanya terdiam di sampingku. Aku berusaha sekuat tenaga menahan tangisku di depan dia.

Sepulang sekolah, cewek-cewek itu mencegatku lagi. Aku langsung berbalik arah untuk melarikan diri, tapi sayang mereka lebih cepat. Aku langsung di tarik mereka ke arah gang kemarin. Aku hanya bisa menangis. Aku sudah tidak tau berapa lama lagi aku bisa bertahan seperti ini. mereka mendorongku dengan kasar sampai aku terjatuh di tanah yang dingin berdebu. “Jadi kamu masih belum jera juga?!” Bentak salah satu dari mereka. “Ini bukan salahku kalau dia memilihku” kataku lemah. “Diam!!!” Dia mengangkat satu tangannya hendak menamparku. Aku langsung memalingkan wajah dan menutup wajahku tidak ingin melihat rasa sakit yang akan datang. Air mata masih terus menetes ke wajahku, tapi tamparan yang aku tunggu tidak datang juga.

Perlahan aku menoleh, dan disana, terlihat pacarku berdiri memegang tangan cewek yang ingin menamparku itu. Semua terkejut melihat dia dan perlahan mundur menjauhiku. “Apa yang kalian lakukan pada pacarku? Bukan salah dia kalau aku memilih dia untuk jadi pacarku. Harusnya kalian tau itu. Kalau aku melihat satu saja goresan di tubuh Mimi lagi, aku akan mencari kalian” ancamnya dingin, lalu melepaskan tangan cewek itu yang langsung berlari meninggalkan kami. Dia membantuku berdiri, dan aku langsung menangis sejadi-jadinya di pelukannya. “Kamu tidak harus menghadapi semua sendiri, terlebih kalau itu tentang hubungan kita” katanya lalu mengantarku pulang.

Sabtu, 02 Februari 2013

Ngomongin Idola

Hai semua...... udah sebulan ga posting apa-apa di blog. abisnya lagi sibuk buat ujian semester, trus dapat hobi baru yaitu menggambar anime dengan bimbingan dari Shiina. Hasil gambarku dapat diliat di FB dalam album "Sketch" :3 *sedikit promosi*.

Oke, aku mau ngomongin tentang idola. Sekarang ini di infotainment lagi hangat ngomongin Raffi Ahmad yang terkena kasus narkoba. Bukan cuma infotainment, tapi media berita juga sibuk ngomongin itu. Kok kayaknya heboh banget ya? Padahal kan dulu ada juga artis yang pake narkoba, tapi beritanya ga ampe seheboh ini. Ehem, let's leave it at that. Artis kan juga manusia :)

Pas liat berita di TV, aku ga kayak ngerasa sedih atau apa. Mungkin karena aku emang ga mengidolakan artis yang di TV jadi liat beritanya sambil lalu aja. Masuk kuping kiri, mantul keluar lagi lewat kuping kiri. Kalau kupikir-pikir emang selama ini aku ga pernah punya idola artis sinetron. Aku juga ga merhatiin perkembangan dunia artis dan dunia musik. Saat teman-temanku ramai ngomongin band-band baru yang muncul, aku cuma bengong. Dakara, jangan ngomongin band yang lagi hits kalau sama Indra. Aku cuma tau Peterpan yang sekarang jadi Noah, sama Padi *gubrak* :3

Tapi bukan berarti aku tumbuh dewasa tanpa sosok seorang idola. Etto...

Pas aku belum sekolah:
Aku mengidolakan Meisy *bener ga namanya?* penyanyi cilik yang aku gatau kabarnya sekarang, sama Susan. Boneka yang bisa bicara itu. Ga kenal? Google sanah

Pas masuk TK:
Aku mengidolakan Aqua. Emm... itu band yah? Pokoknya aku cuma tau namanya. Aku jadi suka lagunya karena tiap hari almarhum ayahku muterin lagu itu :3

Pas SD:
Aku mulai mengidolakan Peterpan. Bisa dibilang sampai sekarang, walaupun sekarang tidak sebegitu fanatik yang dulu :3

Pas SMP:
Aku mengidolakan Bunga Citra Lestari :D. Tapi aku lupa kenapa bisa suka :P

Pas SMA:
Aku mengidolakan Yui Yoshioka. Ini yang bener-bener ampe fanatik banget XD. Cerita awal ampe aku suka itu... kan di receiver yang aku pake itu ada channel "Telkomvission". Aku kan ga berlangganan, jadi channel itu cuma nayangin iklan-iklan dan sesekali video lagu. Nah, waktu itu diputer lah lagunya Yui yang "Good-bye Days". aku langsung suka. kebetulan ada temanku Iffa yang punya hobi sama: Nonton iklan di telkomvission itu. kita langsung ngomongin tentang lagu itu. temanku yang lain Lia Gati tiba-tiba bilang kalau dia tau Yui, dan punya beberapa lagunya. aku langsung minta dan coba dengerin. aku langsung suka dan ngefans sama dia XD

Pas Kuliah:

Aku ga pernah dengerin lagunya Yui lagi. Sekarang aku nge-fans banget sama Hatsune Miku!!! \(^o^)/

Jadi... ceritanya gini... aku kan udah selesai nonton anime yang dikasih Shiina, jadi aku berpikir untuk browsing game-game yang keren tapi dengan spesifikasi rendah, berhubung laptopku emang bukan laptop buat game. akhirnya aku dapat game Mirai no Kimi. Pas aku liat sekilas, rasanya aku pernah liat cewek berambut biru muda di preview gamenya ini. Aku donlot aja, trus di tengah cerita, aku sms Shiina, dia tau ga cewek bernama Miku dengan rambut biru muda. Trus dia bilang kalau itu Vocaloid. Dan aku ingat, pertama kali aku dengar istilah vocaloid itu dari postingan Shiina yang ini. Aku jadi semangat buat tamatin game itu. oh ya, gamenya itu bergenre Visual Novel (VN). Jadi kita cuma ikutin aja ceritanya

Setelah itu Shiina nyuruh aku cobain game Project Diva. Game untuk Console PSP bergenre Rythm tentang Miku itu, yang membuat aku sekarang berusaha nabung untuk beli PSP. Karena masih lama, aku browsing Project Diva buat PC, dan ketemu di myblogistoshare.blogspot.com. Lagu pertama yang aku mainin itu "Star Story" yang buat aku langsung jatuh cinta sama Miku dan hunting lagu-lagunya yang lain :D

dan yang lebih menyenangkan lagi, Miku ga bakal kena gosip-gosip atau bahkan menua. my Best Idol Ever XD