Minggu, 16 Juni 2013

Dandere? Aku? :O

Ehem!!! *benerin dasi* oke, setelah 3 postingan sebelumnya yang sama sekali ga ada hubungannya dengan... err... *brb cek bio* ah... "Beberapa kisah harianku dan beberapa cerpen", karena tugas yang harus diposting di blog... sekali lagi HARUS... jadi beginilah blogku akhirnya. Malah sebelumnya aku disuruh ganti headerku yang My *blahblah* dengan Nama lengkap dan NIM, and let me tell you something... ITU SAMA SEKALI GA KEREN saudara/i sekalian!!! >.< *kesal sendiri*

Ma ikka. Mari kita tinggalkan postingan sebelumnya. Jangan lagi sebut-sebut HTML, CSS, dan JavaScript itu (Trus ngapain lo sebutin semua satu per satu?! Baka?!)

Kali ini aku mau cerita tentang "Dere". Apa itu? Well, aku jelasin menurut ingatanku ya? Berhubung tangan terlalu malas untuk bergerak ke mouse untuk buka tab baru dan searching gugel.

Dere tuh artinya malu-malu. Udah. Selesai. Tamat. The End. /digeplak

Dere tuh malu-malu, tapi dibagi lagi menjadi beberapa dere. 4 dere yang menurutku paling dasar tuh "Tsundere", "Kuudere", "Yandere", dan "Dandere".

Actually aku cuma pengen ceritain dere yang cocok dengan ku sih, tapi nanti kayaknya bakal menciptakan tanda tanya lain dari pembaca /plak

Ya udah deh, kita mulai dari penjelasan dere pertama
Tsundere

Tsundere tuh orang yang sembunyiin rasa malunya dengan ngeles, atau bahkan tindakan yang kasar. Kebetulan aku punya gambar yang pas buat nyontohin :D


Begitulah. Dipuji cantik malah mau dihajar pake kursi ._.
Eniwei, itu dari anime To Aru Kagaku no Railgun.















Ga harus dengan kekerasan sih. Ini contoh yang hanya ngeles :D. Oh, itu Yatogami Tohka, dari Date A Live.




















Trus... Kuudere ya? hmm...

Kuudere diambill dari kata "Kuu" pelafalan Jepang untuk "Cool". Biasanya orang Kuudere ga ada ekspresinya. Dataaaarrr.... aja. Tapi manisnya mereka ditunjukin dengan tindakan gitu.
Contoh Kuudere tuh ini. Kebetulan banget dapat bagian manisnya :3

Itu Eucliwood Hellscythe, dari Kore Wa Zombie Desu ka?
















Selanjutnya Yandere.

Hemm... Yandere paling pas digambarkan sebagai overly attached girlfriend. Dia pencemburu berat, dan parah. Parah karena kalau udah cemburu, dia ga segan-segan membunuh supaya cowoknya tetap jadi miliknya :|

Ikon Yandere dari anime yang paling terkenal sebenarnya Yuno Gasai, dari Mirai Nikki, tapi berhubung aku ga punya fotonya, aku kasih pic lain yang masih bisa menggambarkan sifat yandere deh ._.













Terakhir! Dandere.
Tipe Dandere tuh pendiam banget, dan rata-rata suka menyendiri, sampai ada orang yang dirasa cocok muncul/ketemu. Contoh dandere... kita ambil Yoshino dari Date A Live aja :3













Akhirnya aku bisa ceritakan apa yang mau kuceritain =w=
jadi, dere apa yang paling cocok untukku?
Aku pernah ikut kuis, 2 kali. Hasilnya...


Yang ini percobaan pertama. Dengan 1 soal kujawab asal (Waktu itu disuruh milih tokoh, kujawab Haruhi Suzumiya). Dapatnya Dandere



Yang ini percobaan kedua. Jawaban Haruhi tadi kuganti dengan yang aku emang pengen jawab (Yuki Nagato).







Menurutku sih hasilnya iya juga. Soalnya aku tuh emang pendiam kalau sama orang yang aku ga kenal, dan itu baru kusadari di kelas SIM & Bisnis. Di kelas itu, aku ga ada teman dari kelas semester lalu. Beneran semuanya orang asing. Di kelas itu aku selalu duduk paling pinggir dekat tembok, dan diem dengerin materi. Ga pernah ngomong. Ga pernah. Palingan cuma waktu diajak kenalan. Dandere banget kan? kayaknya emang sih, ini sifat yang merugikan. But, it's just the way I am =w=

Selain dari kuis, dan kesadaran diri, ada juga temanku yang bilang kalau aku emang Dandere. Sebut saja R. Kita pernah ketemu waktu ada pameran cosplay di Taman Budaya Jogja, dan sejak itu aku dibilang Dandere karena waktu itu malu-malu untuk minta foto bareng cosplayer OTL

Postingan kali ini segini aja deh. Udah banyak banget kayaknya omongan ga penting dari tadi :P

Senin, 03 Juni 2013

Talk about JavaScript . . .

Tugas pengenalan Web ke-3. JavaScript

Dalam JavaScript kita akan mengenal istilah "Event". Event dan Event Handler merupakan hal yang sangat penting dalam pemrograman JavaScript. Yang dimaksud dengan Event adalah sesuatu yang terjadi saat user melakukan sesuatu (action). Contoh sederhananya, sebuah gambar lampu yang jika diklik akan menyala, lalu akan mati setelah di klik yang kedua kalinya.

Contoh meletakkan JavaScript dalam Dokumen HTML
<html>
<head><title>Latihan JavaScript</title>
<script type="text/JavaScript">
document.write("Latihan JavaScript")
</script></head>
<body>
<br>yang ini HTML
</body></html>

Selain menempatkan JavaScript di bagian Head seperti contoh, kita juga bisa menaruhnya di body. Jika kita ingin menggunakan script yang sama di banyak halaman tapi malas untuk mengetik ulang scriptnya dari awal, kita bisa memanggil berkas yang disimpan dengan ekstensi .js dengan perintah
<script src="xxx.js">
tentunya "xxx" itu hanya contoh nama berkasnya

Talk about CSS . . .

Tugas kedua untuk pengenalan Web. Kali ini posting tentang CSS

Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengendalikan beberapa komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS bukan merupakan bahasa pemograman.
Sama halnya styles dalam aplikasi pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style, misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman yang sama dengan format yang berbeda.

Sejarah CSS

Nama CSS didapat dari fakta bahwa setiap deklarasi style yang berbeda dapat diletakkan secara berurutan, yang kemudian membentuk hubungan ayah-anak (parent-child) pada setiap style. CSS sendiri merupakan sebuah teknologi internet yang direkomendasikan oleh World Wide Web Consortium atau W3C pada tahun 1996. Setelah CSS distandarisasikan, Internet Explorer dan Netscape melepas browser terbaru mereka yang telah sesuai atau paling tidak hampir mendekati dengan standar CSS.

Versi

Untuk saat ini terdapat tiga versi CSS, yaitu CSS1, CSS2, dan CSS3. CSS1 dikembangkan berpusat pada pemformatan dokumen HTML, CSS2 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan terhadap format dokumen agar bisa ditampilkan di printer, sedangkan CSS3 adalah versi terbaru dari CSS yang mampu melakukan banyak hal dalam desain website. CSS2 mendukung penentuan posisi konten, downloadable, huruf font, tampilan pada tabel /table layout dan media tipe untuk printer. Kehadiran versi CSS yang kedua diharapkan lebih baik dari versi pertama dan kedua.
CSS3 juga dapat melakukan animasi pada halaman website, diantaranya animasi warna hingga animasi 3D. Dengan CSS3 desainer lebih dimudahkan dalam hal kompatibilitas websitenya pada smartphone dengan dukungan fitur baru yakni media query. Selain itu, banyak fitur baru pada CSS3 seperti: multiple background, border-radius, drop-shadow, border-image, CSS Math, dan CSS Object Model.

Sifat CSS

Ada dua sifat CSS yaitu internal dan eksternal. Jika internal yang dipilih, maka skrip itu dimasukkan secara langsung ke halaman website yang akan didesain. Kalau halaman web yang lain akan didesain dengan model yang sama, maka skrip CSS itu harus dimasukkan lagi ke dalam halaman web yang lain itu.
Sifat yang kedua adalah eksternal di mana skrip CSS dipisahkan dan diletakkan dalam berkas khusus. Nanti, cukup gunakan semacam tautan menuju berkas CSS itu jika halaman web yang didesain akan dibuat seperti model yang ada di skrip tersebut.

Fakta Menggunakan CSS

Fakta Menggunakan CSS diantaranya :
  • Telah didukung oleh kebanyakan browser versi terbaru, tetapi tidak didukung oleh browser-browser lama.
  • Lebih fleksibel dalam penempatan posisi layout. Dalam layouting CSS, kita mengenal Z-Index untuk menempatkan objek dalam posisi yang sama.
  • Menjaga HTML dalam penggunaan tag yang minimal, hal ini berpengaruh terhadap ukuran berkas dan kecepatan pengunduhan.
  • Dapat menampilkan konten utama terlebih dahulu, sementara gambar dapat ditampilkan sesudahnya.
  • Penerjemahan CSS setiap browser berbeda, tata letak akan berubah jika dilihat di berbagai browser
  • CSS adalah layouting "Masa Depan" dengan penggabungan bersama XHTML. 
Source: http://id.wikipedia.org/wiki/Cascading_Style_Sheets