Jumat, 26 Oktober 2012

R.I.P (Relakan Ia Pergi) *Part 5*

Siska pulang ke kosnya. Dengan malas dia membuang tasnya begitu sja, membuat isi tasnya berhamburan di tempat tidur. Siska terkejut melihat 1 benda asing yang seingatnya bukan miliknya, tapi sangat dia kenal. Coklat. Siska mengambil coklat tersebut sambil kebingungan. Seingatnya dia ga beli coklat itu apalagi di akhir bulan gini. Tersangka utama, Sandy. "sebelum pulang kan dia ngajak ngomong. Tumben banget. Dan dia masukinnya... pasti waktu aku mungut pulpen itu. kok jadi seperti......" Siska melamun

* * *

"Gyaaa...... Dasar lo Rom!!!" Teriak Sandy kesal
"oi, kenapa? Gw salah apa?" Tanya Romi dengan tampang tidak bersalah.
"Duit gw abis gara-gara coklat itu!!! Mau makan apa gw sisa bulan ini?!"
"Sabar..."
"Sabar, sabar, lo sih enak ga perlu makan. Gw gimana? udah kurus gini, makin ceking nanti!"
"Iya, deh, sori. Cuma sekali aja beli coklatnya. dulu gw kayak gini. ngasih dia coklat diam-diam gini"
"Trus berikutnya gimana?"
"Tungguin aja, nanti dia yang datangin lo, buat bilang terimakasih atas coklatnya"

Hari itu Sandy tidur lebih cepat untuk menghindari rasa lapar, tapi sebelumnya dia jadi memikirkan Siska. Dia ngerasa kalau cara Romi tidak akan berhasil. Untuk orang yang sedang terikat masa lalu seperti Siska, tidak akan bisa didekatin dengan cara begini. Cuma menambah kesedihan aja. Tapi entahlah... liat aja besok.

"Tenang aja... pasti berhasil kok" Kata Romi tiba-tiba
"Apanya?"
"Cara gw"
"Gw kan ga ngomong apa-apa"
"Gw baca pikiran lo"
"Curang" Kata Sandy kemudian tidur.

* * *

Besoknya, Siska tidak mendatangi Sandy seperti kata Romi. Bahkan setelah kelas selesai dia cepat-cepat pergi tanpa melirik Sandy. Sandy sudah menduganya.

"Gimana Rom?" Tanya Sandy
"Gatau"
"Loh? kok gatau? Katanya cara lo pasti berhasil"
"Dulu gw gini kok"
"Apa yang gw pikirin benar kan?"
"Iya. Gimana dong kalau ga berhasil? Gawat..." Romi mulai cemas
"Tenang aja. Gw yang urus nanti"

* * *

Siska sedang duduk di kantin menikmati nasi gorengnya. Sandy datang menghampiri. Sandy memang sengaja mengejar saat Siska makan karena dia ga mungkin kabur. apalagi kalau baru mulai makan. Kan ga mungkin kalau dia kabur sambil bawa-bawa nasi goreng.

"Hai Sis"
"Hai" Jawabnya dingin
"Em... ini. aku mau kembaliin bukumu"
"Oke"
"..."
"..."
"Coklatku udah kamu terima?"
"Iya"
"Suka"
"..."
"Em... kayaknya kamu lagi males ngobrol. Aku pergi deh. Oh ya" Dia mengecilkan suaranya "Sori kalau aku dah bikin kamu jadi keingat Romi." Lalu pergi. Siska menatapnya dengan kaget
"Tunggu!"
"Kenapa?" Romi sudah mencapai pintu kantin.
"Apa maksudmu bicara begitu?" Tanya Siska
"Kamu tau pasti apa yang aku omongin" Sandy pergi tapi Siska menarik tangan menahannya
"Kenapa lagi?" Tanya Sandy
"Kamu... tau tentang Romi darimana"
"Ga penting aku tau darimana. Yang paling penting kamu harus tau kalau dia sedang menderita karena kamu" Kata Sandy melepaskan tangannya lalu pergi meninggalkan Siska yang terpaku.

(Bersambung)

Apa yang terjadi selanjutnya? kelihatannya keadaan sudah tidak memungkinkan untuk Sandy jadian dengan Siska stelah Sandy menyinggung-nyinggung masalah Romi. Stay tune!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar