Minggu, 28 Oktober 2012

Desainer Mimpi *Part 3*

Aku makin bersemangat nulis cerpen ini. Mungkin karena keseringan nonton anime imajinasiku jadi jauh gini XD. Semoga kalian suka ceritaku. Komennya plis... :D

-------------------

"Uh..." Ren memegangi kepalanya. Sejak bangun pagi kepalanya terasa sedikit nyeri.
"Ng? Ada apa Ren? Kamu sakit?" Tanya Lusi, temannya dengan ekspresi khawatir.
"Eh? A, a, aku gapapa kok. Mungkin kurang tidur aja" Ren memaksakan tersenyum.
"Syukurlah. Kalau ada apa-apa, kamu cerita aja. Aku ke kantin dulu yah?" Lusi kemudian pergi meninggalkannya.

Uh... Ren tampak kelelahan... matanya perlahan menutup.
"Ren? Sedang apa kamu di sini? Bukannya kamu masih sekolah?" Tanya Yume.
"Hee?! Kenapa kamu di sini?" Tanya Ren kaget.
". . ." Yume menatapnya tanpa ekspresi.
"Eh? Eh? Tadi kan aku dikelas. Kalau ada kamu, berarti aku ketiduran?!"
"Udah jelas kan? Ya ampun... tidur di kelas itu tidak baik loh. Untung aja sekarang waktunya istirahat"
"Ehehehe, kepalaku tadi pusing. Jadi aku istirahat bentar. Eh, malah ketiduran"
". . ."
"Em... Hujan yah? Di mana kita?"
"Liat aja sendiri"

Ren memperhatikan kalau mereka sedang berada dalam gubuk tua dengan suasana yang menyeramkan. Ren refleks memegang erat tangan Yume.

"Yume, apa ini kerjaan D-Captor?"
"Em... tidak. Aku ga ngerasa kita terkurung dalam Anti-M"
"Oke, kita pergi dari sini. Mmmm..." Ren memejamkan matanya berkonsentrasi untuk Manipulating.
". . . Tidak terjadi apa-apa"
"Hah, hah, hah, aku tidak bisa. Aku tidak kuat"
"Hei! Kamu kenapa?"
"Kekuatanku tidak cukup. Entah kenapa"
"Kalau kamu tidak cukup berkonsentrasi, kamu tidak akan pergi dari mimpi ini. Dari gelombangnya, ini mimpi buruk"
"Gawat"

Crack... tiba-tiba dinding di belakang mereka retak seperti di pukul dengan palu. Tidak berapa lama dinding itu hancur dan sekelompok tengkorak berlari menyerbu mereka.

"Lari!!!" Teriak Ren.
"Kyaaa!!!"
"Uh... coba kalau aku bisa manipulating."

Ini memang bukan pertama kalinya Ren menghadapi mimpi buruk. Tapi ini memang pertama kalinya Ren melawan mimpi buruk tanpa manipulating. Biasanya Ren akan merubah lingkungan yang menguntungkan dia. Tapi sekarang dia  harus melawan di lingkungan aslinya. Musuhnya dalam mimpi buruk juga berbeda-beda. Dia pernah melawan teroris karena sebelum tidur dia keasikan menonton film, melawan hantu karena terserap game, dan sebagainya. Mimpinya memang dipengaruhi apa yang sedang asik berada di pikirannya. Kita semua begitu kan? Sukurlah selama ini dia bisa mengatasi mimpi buruknya lalu manipulating ke mimpi indah. Dia tidak boleh gagal. Mimpi buruk tidak akan menjadi nyata karena 'tidak masuk akal', tapi jika dia kalah dan meninggal di mimpi, maka di dunia nyatapun dia akan meninggal. Minimal jatuh sakit.

"Yume, apa kau tidak bisa manipulating? Bantu aku" Tanya Ren. Mereka berdua masih berlari dari kejaran tengkorak di belakang mereka
"Tentu bisa"
"Kalau gitu bantu aku! Apa kau datang di mimpiku hanya untuk menonton? Katanya kau partner"
"Maaf, karena ini bukan mimpiku jadi kekuatanku cuma setengah. Berbeda saat kau berada di mimpiku ketika pertama kita bertemu itu"
"Baiklah, kalau gitu ubah dunia ini menjadi siang dan hentikan hujannya. Bisa kan? Aku yang urus sisanya"
"Mmmm...."

Seketika langitpun cerah dan hujan berhenti. Ren berkonsentrasi dan tiba-tiba sebuah pedang muncul di depannya. Yume memunculkan tongkat. Mereka berdampingan berdiri bersiap menghadapi gerombolan tengkorak yang berlari mengejar mereka. "Kemari kalian. Aku suka dikejar-kejar karena keimutanku, tapi aku benci dikejar-kejar orang dengan tatapan tidak sopan seperti kalian!" Kata Ren membuat Yume menatap tidak percaya "Oi, bukan itu masalah kita".

"Yaaahhhhhh!!!!" Ren menendang kepala tengkorak yang datang paling pertama dan kepala tengkorak itu terbang. Lalu Ren menebas bagian perut tengkorak itu membuatnya terbelah 2. Tulang-tulangnya jatuh berserakan. Di sebelahnya Yume dengan gesit menangkis lalu memberi tendangan berputar tengkorak yang menyerangnya membuat tengkorak itu terlempar menghantam teman-teman di belakangnya sampai terjatuh.
Ren dan Yume kemudian maju menyerbu.

Sebuah tengkorak mengayunkan pedang di samping Ren. Ren refleks menunduk dan memberi tebasan berputar, lalu menendang tengkorak lain yang datang di depannya. Ren memunculkan pedang lain. Sekarang dia menggunakan 2 pedang. Ren kembali menyerbu gerombolan tengkorak itu. Berkelit menghindari tebasan pedang tengkorak dengan anggun, Ren berputar menyerang tengkorak-tengkorak itu seolah sedang menari di antara kerumunan. Rambutnya hitamnya berayun dengan lembut seiring gerakan Ren. Tidak satu tengkorakpun berhasil melukai Ren walaupun hanya sekedar luka tergores. Dalam waktu singkat tengkorak-tengkorak itupun habis.

"Keren. Darimana kamu belajar bermain pedang seperti itu Ren?" Tanya Yume kagum.
"Ehe, anime" Kata Ren sambil tersenyum.
"Ti, ti, tidak mungkin. Kamu sudah bisa..." Gumam Yume.
"Ng? Ada apa Yume?" Tanya Ren kebingungan melihat ekspresi Yume.
"Eh? Tidak apa-apa kok. Oh ya, kamu ga bisa Manipulating kali ini mungkin karena kamu kelelahan. Kalau kamu sudah terlalu capek, kamu bakal sulit berkonsentrasi walaupun kamu tidak sadar. Biasanya ini karena di dunia nyata kamu sedang banyak pikiran"
"Um. Aku memang sedang siap-siap mau ujian nih."
"Pantesan. Tapi tenang, kamu bakal selalu punya creating."
"Eh, kepalaku dari pagi pusing nih. Apa ada hubungan dengan aku creating Sarara di mimpi sebelumnya?"
"Aku rasa tidak. Apa yang kamu lakuin di dunia mimpi ga akan mempengaruhi kondisi fisikmu. Mungkin itu karena kamu baru pertama kali menghadapi Anti-M nya D-Captor. Tenang aja, pusingmu bakal cepet ilang kok"
"Sukurlah... jadi intinya aku ga boleh stres supaya kekuatanku selalu berada di kondisi maksimal?"
"Yup. Sekarang ayo bangun..."

Ren terbangung tepat ketika bel selesai istirahat berbunyi.

(Bersambung)

Haaa..... aku jadi ketagihan beneran XD. Semoga bisa kulanjutin terus. Ganbatte kudasai!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar